Bullwhip Effect pada Supply Chain Management (SCM)

Bullwhip Effect
Pengertian :

Bullwhip Effect merupakan fenomena dimana terjadinya lonjakan persediaan barang yang tertumpuk yang berakibat penumpukan stock pada produsen atau pedagang dan efek nya bagi pelanggan adalah mereka tidak mendapatkan produk yang mereka inginkan.

Penyebab terjadinya :
Bullwhip effect ini terjadi disebabkan karena adanya kesalahan dari  perkiraaan permintaan pelanggan yang mengakibatkan kerugian penumpukan stock barang yang berlebihan.

Beberapa kesalahan perkiraan yang memicu terjadinya Bullwhip Effect ini adalah :
  1. pemesanan stock yg terlalu banyak karena permintaan sebelumnya sangatlah tinggi, padahal permintaan pelanggan tidaklah konsisten karena banyak hal dapat mempengaruhi permintaan para pelanggan.
  2. Terjadi kesalahan pemesanan barang.
  3. Ketidak tepatan pemesanan barang.
  4. Penundaan pengiriman barang akibat gangguan transportasi. 
Contoh dari Bullwhip Effect :
Pada awalnya sebuah toko komputer yang penjualannya lebih mengarah pada laptop, kemudian ketika mereka ingin menjual laptop, tentu saja mereka harus melakukan perkiraan laptop manakah yang lebih diminati pelanggan didaerah tersebut, apakah laptop bermerk Apple atau Samsung atau Asus, tentu saja di antara ketiga pabrik tersebut mempunyai tipe – tipe tersendiri lagi, apakah tipe yang termasuk kategori multimedia atau bisnis ataukah untuk anak sekolah. Karena banyaknya kategori laptop dan brand yang harus di stock untuk dijual, pemilik toko haruslah melakukan perkiraan, laptop manakah yang akan laku nantinya, agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Tanpa teknologi e-commerce, maka sang toke pun memesan kebanyakan laptop untuk anak sekolah karena banyaknya permintaan pada bulan lalu, karena bulan lalu merupakan bulan dimana anak – anak mulai naik kelas maupun ada yang lulus dari SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Kemudian, pada bulan berikutnya laptop untuk anak sekolah tersebut tidak lagi diminati, karena adanya teknologi baru Windows 8 yang diluncurkan untuk mendukung multimedia (hanya contoh). Tentu saja, pelanggan akan mencari laptop multimedia, sedangkan toke tersebut tidak mempunya laptop multimedia yang cukup untuk melayani permintaan pelanggannya, akibatnya stock laptop untuk anak sekolah tertimbun dan si toke pun melewatkan peruntungannya.
Disinilah terjadinya Bullwhip effect karena kesalahan perkiraan yang dilakukan si toke dalam memenuhi permintaan pelanggannya, bila si toke bersih keras memesan laptop Windows 8 setelah stock laptop anak sekolahnya terjual dengan alasan modal atau setelah beberapa saat kemudian, maka Bullwhip effect ini akan terjadi kembali dan si toke mengalami kerugian yang lebih besar lagi karena penumpukan modal.
 

Tugas Analisis & Perancangan E-bisnis

Tugas & Tanggungjawab seorang Manager E-Commerse

Dalam suatu bisnis, kemajuan dan kelancaran operasional sebuah bisnis dipengaruhi oleh kecakapan seorang manager. Seorang Manager merupakan orang yang penting di dalam sebuah perusahaan bisnis dan merupakan representasi manajemen perusahaan di garis depan. Karena itu seorang manager harus mengerti dan memahami tugas dan tanggung jawabnya agar operasional bisnis dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan profit yang maksimal bagi perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab seorang manager sangat kompleks. Oleh karena itu, mengetahui tugas dan tanggung jawab utama seorang manager menjadi suatu keharusan agar dia bisa menyusun skala prioritas dari tugas-tugasnya tersebut.

Definisi CRM (Customer Relationship Management )

Definisi atau pengertian dari CRM (Customer Relationship Management) adalah suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya, dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya.
Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek..